Laman

Jumat, 04 Desember 2015

Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru (yang bedanya ama pekerjaan lama itu 360 derajat a k a jungkir balik)

Sabtu, Pas Piket di Kampus

Sabtu ini Ane giliran piket, piket apa?piket kebersihan??bukaan....piket siskamling?bokaaan....piket jaga kampus nemenin bapak security :)

iyah...jadi udah kurleb setahun ini ane kerja di suatu institusi pendidikan tinggi ciyeeeeh (iyah....*ngolesin lipstik sambil liat kaca sambil senyum sinis) lanjutan dari tulisan ane yg dulu "banting setir" berkat petunjuk orang tua yang sangat menginginkan anaknya untuk jadi pegawai negeri akhirnya ane jeblos ke sini nih...merangkak dari awal lagi, dari nol dari posisi yang paling bawah walopun harus merasakan yang namanya jadi pegawai honorer yang gajinya (eh gak usah dibahas ding T.T ) intinya merasakan enak dan enaknya (yang ga enak sengaja gak disebut demi menyamankan diri) dulu lah sebelum ke arah ASN (sebutan PNS jaman gahol).

Jadi pimpinan disini mewajibkan untuk pegawainya gantian piket pada hari sabtu... yah paling ngga 1 pegawai kena 2 bulan sekali lah kerja dihari sabtu...setengah hari pulak *enak banget yah

dari segi pekerjaan its okeh...ane selama ini alhamdulillah bisa mengatasi dan terselesaikan dengan semaksimal mungkin ane kerjakan, cuman yang namanya perjalanan itu gak selamanya mulus dong..mesti ada kerikil kecil,batu besar, batu batako, batu gunung and many more problema..yang ane bisa lakukan hanya mencoba menjalani apa adanya ..walopun gak suka lo harus lakuin selama gak berdosa, walopun lo gak nyaman lo harus cari cara supaya pekerjaan lo bisa lo selesaikan dengan cara seminimal mungkin nyamannya. bukan kerjaannya pak...bu...mas..mba..sist..bro...sekali lagi bukan karena kerjaanya

Tapi dikarenakan lingkungan pekerjaannya..lo yang bekas kerja di swasta yang under pressure dan lugas serta jelas dalam mengungkapkan pekerjaan dimana urusan pribadi gak ada yg boleh bawa ke dunia kerja lo....disini beda meeen...(woman dan man maksudnyah). bukan maksud membandingkan...tapi apakah karena sdm nya yg di tempat gw dulu rata rata berpendidikan menengah sampai kebawah bukan kelas tinggi (paling tinggi S1 dan bisa dihitung jari ) maka tutur kata dan perbuatannya tu simpel banget gak ada yg dibuat rumit, gamblang dan jelas, tidak ada tendensi pribadi, misal A pake seragam, si B tidak pake seragam (padahal wajib peraturannya), si A menegur si B, maka respon si B hanya mengutarakan alasannya kenapa tak pake seragam dan setelah itu sudah habis...tidak ada pembahasan apa-apa lagi, bahkan ketika atasan A dan B bertanya kenapa tak pake seragam jawabannya juga sama hanya ditambahi kata maaf bahwa kedepannya tidak mengulangi lagi,habis perkara tidak ada pembahasan apapun lagi karena semua sudah sibuk lagi bekerja dan diselingi dengan candaan dan celaan bersifat menghibur supaya suasana kerja tidak membosankan karena harus mencapai target perusahaan, itu sudah benar.....menyamankan diri untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara apapun asal tak dosa dan safe.

nah disini ini beda lhooo...kalo disini mayoritas jika ada yg tidak sesuai atau ketidaktahuan bukannya malah disampaikan langsung..tapi disimpan sendiri dan dibagi - bagi ke teman yang lain biar mikirinnya sama - sama mungkin maksudnya, terus hal yang kecil sekecil telor cucunya kutu kadang - kadang suka didramatisir dan terus diperbincangkan sehingga menjadi seperti kesalahan/dosa besar yang tak terampuni contohnya nih..A pake seragam, B gak pake seragam trus si A menegur si B dan menunjukkan lembaran peraturan (yang tidak wajib padahal peraturannya) karena menurut si A mungkin si B tidak tahu, nah..si B ini merasa tak terima diarahkan maka selama seminggu full cerita soal itu di bahas setiap kumpul kumpul dan tambahan lagi si B membahas pribadi si A (soal suami,kerjaan, keluarga, track record)lah.. ini masalah seragam kenapa malah bahas manusia nya... emang mau bikin biografi.

itu hanya contoh kecil, contoh besar tak perlu dituliskan, bahkan kemarin siang ane sendiri mengalami sendiri...karena mencoba membuka diri karena selama ini terlalu cuek dengan keadaan dan lingkungan, ane pikir gak baik juga seperti ini makanya akhirnya ane ikut - ikutan untuk mencoba nimbrung kalo mereka lagi berbicara.....dan membuka suara walopun cuma dengan kata kata ooooh..iyakah....oooh..gituuu minimal respon lah..
Tapi ternyata fatal buat ane..salah besar...saat ane mencoba peduli dengan bertanya ada apa malahan ane disodori dengan pernyataan ga enak banget....malah dikait kaitkan ama pimpinan hedeeeh...ini adalah kesalahan besar, dan ane gak akan mengulanginya lagi

Ternyata ane gak perlu mengubah diri ane yang cuek bebek, pointnya adalah " " "Saat kamu merasa tidak menyukai pekerjaanmu dikarenakan faktor lingkungan, pimpinan atau rekan kerja..jika motivasi mu bekerja hanyalah sebagai mengisi waktu luang dan masih ada tempat kerja yang cari - cari kamu, maka saran saya adalah berhenti dan cari pekerjaan lain, tapi jika motivasi kerja kamu adalah untuk mencari mata pencaharian dan membantu suami atau tulang punggung keluarga sementara diluar mencari pekerjaan sangatlah susah maka saran saya adalah..lakukan pekerjaanmu sebaik mungkin, jika bosan atau menghadapi kasus - kasus seperti diatas maka lakukan cara apapun supaya kamu bisa menikmati pekerjaan mu (meski pahit sodaraaa), hibur dirimu dan semangati dirimu sehingga kamu termotivasi lagi untuk bekerja disana, lakukan terus berulang - ulang niscaya kedepannya kamu akan kebal dengan apapun rintangan yang menghadang "

ane bertahan karena ane yakin ini hanya kerikil kecil yang gak ada pengaruh buat ane..toh ane tetep bisa jalan walopun harus menginjak kerikil itu, emang sakit siih.....tapi life must go on....


Kamis, 21 Mei 2015

Post Late :)

Jumat, 
Saat Jam Istirahat,sendirian,dikantor


Sebenarnya telat sangat untuk diposting,dikarenakan sangking lamanya tak berkutat di depan lappy dan padatnya aktivitas sehingga mengakibatkan diriku lupa password blog ini ( :)) lah apa hubungannya yah....)

banting setir, yah.. mungkin ini istilah yang paling pas untuk posisi saya saat ini..bermodal niat lillahi Ta'ala dan nekat akhirnya diambillah keputusan ini, dengan bismillah maka saya resign di tempat kerja disaat posisi karir saya sudah lumayan diatas :D

pertanyaan yang sering muncul sampai sekarang dari orang - orang adalah : Kenapa Mba?
Jawabannya adalah...saya juga susah mau jawab apa :D
yang jelas bukan karena dipecat :D atau selingkuh :D ataupula berbisnis didalam perusahaan :D hahaah ngawur

seriusan nih sekarang, saat saya sudah mulai kesusahan untuk mencari cara ternyaman untuk bekerja,saat itulah saya putuskan untuk stop.. saat saya mulai kesusahan untuk menikmati pekerjaan yang saya jalani setiap hari maka disaat itulah saya putuskan untuk berhenti mencoba menikmati,karena sesuatu yang dipaksakan mestilah tak nyaman bukan?etapi....bukan berarti saya takut atau malas mencoba lho ya.. 5 tahun itu bukan waktu singkat untuk saya mencoba,belajar dan menikmati semua prosesnya

banyak hal yang menjadi pertimbangan antara lain

1. saya perempuan,dan saya jarang menjamah dapur kecuali dua minggu sekali ditambah setelah 70 hari kerja mendapat jatah 12 hari bebas kerja...yang harus ditekankan disini adalah SAYA PEREMPUAN BERSUAMI DAN BERANAK lalu???
ya diwaktu-waktu seperti diatas lah saya baru bisa mengeksplor bakat saya didapur :)) 

2. putri kecil saya sejak umur 2,5 Bulan sudah diasuh oleh mama pengasuhnya,dan sejak jam 6 pagi sudah ditinggal oleh ayah ibunya sampai dengan jam 7 malam,jadi yang namanya ditinggal pas lagi bobo trus pas udah pulang kerja disambut ama bobo lagi udah biasa :)) 

3. dan masih banyak alasan lain yang tidak bisa disebutkan semua karena kepanjangan

yang jelas saat itu saya merasa capek dengan status wanita karir dan memilih menjadi IRT
saat keinginan terkabul (menjadi IRT) rasanya banggaaaa sekali...full time di dapur dan full time bersama putri,bisa bobo siang,nongton infotaiment,bersosmed ria..wuiih rasanya free..hampir tiap hari posting masakan,posting senangnya bisa leyeh-leyeh dan posting perkembangan anak di sosmed,  trust me..it's so fun

and then....
semua itu hanya bertahan sebentar,hanya beberapa bulan...dan saya mulai gerah karena ... tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, yang jelas Gue Mau Kerja Lagiiii :D

kembali mengingat bahwa manusia (seperti saya)tak pernah bisa puas dengan apa yang sudah dicapainya,saya paham....
saya belum bisa bersyukur dengan apa yang saya dapat saat itu, saya paham..
saya masih harus belajar banyak..
seharusnya saya tak perlu tergesa-gesa mengambil keputusan karena hanya merasa tak nyaman dengan zona sedang dilalui,seharusnya saya hanya perlu bersyukur dan menjalani semuanya dengan ikhlas maka pasti Allah sudah menunjukkan melalui jalan mana saja yang harusnya kita lewati, dan signal bahwa "hey..this is the right way" itu pasti terlihat

saat saya melewati fase bosan di lapangan,berpenghasilan tinggi,karir melesat,namun diacuhkan anak...harusnya saya harus tetap bersyukur dan mencoba tetap menjalani sembari ikhlas karena toh saat saya memilih melepas semua dan mempunyai banyak waktu untuk keluarga saya juga belum merasa "Nyaman" dan saya pun masih belum bisa bersyukur karena saya punya banyak waktu untuk suami dan anak :( 

and now
I'm here..saya memilih jalan ini ..namun saya tak tahu apakah ini "the right way" atau bukan...saya hanya menjalani dan bersyukur bahwa saya masih bisa banting setir ditempat lain dengan situasi dan kondisi yang jauh berbeda dibanding sebelumnya,bekerja mulai jam 08.00 sampai 16.00 senin-jumat :)
i've got two days and many night's and times for my family


Yang perlu diingat dan diambil hikmah dari semua pembelajaran ini adalah, janganlah selalu merasa ingin memuaskan diri :),bersyukur dan let it flow
Say Alhamdulillah :)

Notes : liburan yang kami punya sekarang lebih terasa dibanding yang dulu :D Alhamdulillah yaak